Kanker payudara
merupakan pembunuh nomer satu dan menjadi salah satu momok menakutkan bagi kaum
hawa. Kanker payudara menyerang dan menggerogoti payudara wanita hingga
payudara wanita yang mengalami kanker diangkat. Meskipun payudaranya telah
diangkat, tetapi jaringan - jaringan kankernya sudah terlanjur menyebar
keseluruh tubuh dan menyebabkan berbagai kerusakan organ tubuh lainnya hingga
menyebabkan kematian. Salah satu metode pengobatan yang sering digunakan untuk
mengatasi kanker payudara adalah metode kemoterapi. Metode ini dinilai cukup
efektif untuk mengatasi penyakit kanker stadium ringan hingga sedang, tetapi
tidak terlalu efektif untuk kanker dengan stadium lanjut.
Taxanes merupakan
salah satu obat kemoterapi yang sering digunakan dalam pengobatan kanker
payudara. Taxanes merupakan obat yang berfungsi menghalangi pertumbuhan sel
dengan menghentikan bagian - bagian sel. Taxanes dapat mengganggu struktur
mikrotubulus dan dapat digunakan dalam upaya penyembuhan kanker. Salah satu
jenis inhibitor mitosis dan zat anti mikrotubulus yang penting untuk tubuh dan
taxanes dapat digunakan bersamaan dengan adjuvant atau neo adjuvant pada
kemoterapi. Paclitaxel dan docetaxel adalah jenis taxanes yang sesuai dengan
adjuvant. Taxanes bekerja dengan mencegah tumor dan menghambatnya masuk kedalam
sel. Selain itu, taxanes diketahui dapat merangsang apoptosis yang dapat
menghambat pertumbuhan sel - sel kanker.
Taxanes berfungsi
untuk merusak mikrotubulus didalam sel kanker dan menghentikannya. Pengobatan
dengan menggunakan taxanes memiliki beberapa efek samping, yaitu :
- Rasa
mual dan muntah. Efek samping yang sering terjadi akibat penggunaan obat
taxanes yaitu timbulnya rasa mual dan muntah. Walaupun gejala ini termasuk
gejala ringan, namun dokter tetap akan memberikan resep anti mual seperti
ondansetro dan granisetron.
- Kerontokan
rambut. Kerontokan rambut atau alopecia adalah salah satu gejala yang sering
terjadi karena efek samping pengobatan kemoterapi taxanes. Pasien mungkin akan
mengalami kerontokan rambut pada awal pengobatan selama 10 hari sampai 14 hari.
- Adanya
tekanan pada sumsum tulang. Tekanan pada sumsum tulang dapat terjadi ketika
pasien melakukan pengobatan kemoterapi menggunakan taxanes. Sel darah merah dan
trombosit jumlahnya akan menurun selama pengobatan menggunakan taxanes. Selain
itu proses ini juga dapat menyebabkan rasa lelah dan menurunkan jumlah sel
darah putih. Hal ini dapat menyebabkan tubuh mudah mengalami memar dan mudah sekali
mengalami pendarahan. Jika hal ini terjadi, pengobatan ini akan ditunda sampai
jumlah sel darah putih membaik sekitar 21 hari.
- Reaksi hipersensitivitas. Pasien yang menggunakan infuse paclitaxel dan docetaxel biasanya mengalami reaksi hipersensitivitas, seperti kelemahan pada kulit, gatal - gatal, dan sesak napas. Pengobatan termasuk anti histamine dan kortikosteroid dapat menurunkan reaksi berlebihan yang mungkin muncul.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: